Ini Dia Tata Cara Sholat Tarawih 8 dan 11 Rakaat Berikut Dalil dan Niat

(dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seperti diketahui salat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadan, bulan suci bagi umat Islam. Salat tarawih dilakukan setelah salat Isya' dan sebelum salat wajib shubuh, dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau di tempat lain yang disediakan oleh umat Muslim.

Salat tarawih memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan dilakukan oleh para sahabatnya.

-Merupakan salah satu cara untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadan, sehingga dapat mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

-Dalam salat tarawih, dilakukan membaca Al-Quran dengan tartil dan tadabbur, sehingga dapat membantu memperkuat dan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran.

-Salat tarawih juga dapat mempererat hubungan antar sesama umat Muslim, karena dilakukan secara berjamaah dan seringkali dihadiri oleh banyak orang.

- Dalam salat tarawih, terdapat banyak doa dan dzikir yang dibaca, sehingga dapat memperkuat rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan salat tarawih, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Salat tarawih sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan tata cara dan bacaan yang benar, agar ibadah tersebut dapat diterima oleh Allah SWT.

-Salat tarawih tidak boleh dianggap sebagai kewajiban, melainkan hanya sebagai ibadah sunnah yang dapat dilakukan secara sukarela.

-Salat tarawih sebaiknya dilakukan dengan tidak mengganggu orang lain, sehingga tidak menimbulkan keributan atau gangguan pada orang lain yang sedang beribadah.

- Sebaiknya memilih tempat yang tenang dan nyaman untuk melakukan salat tarawih, agar dapat khusyuk dan fokus dalam beribadah.

 

Dalam melakukan salat tarawih, sebaiknya juga diiringi dengan semangat dan keikhlasan yang tulus, sehingga dapat membantu memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan melakukan salat tarawih secara rutin dan dengan sungguh-sungguh, diharapkan kita dapat memperoleh berkah dan keberkahan dari Allah SWT, serta dapat membantu memperkuat dan meningkatkan kualitas ibadah kita sebagai umat Muslim.

Sunnah

Seperti diketahui sholat tarawih termasuk ibadah yang hukumnya sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Sholat ini dilaksanakan pada malam hari selepas sholat Isya. Untuk pelaksanannya, sholat tarawih bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau juga sendiri di rumah.

Sementara untuk pengerjaan jumlah rakaatnya, terdapat sejumlah perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Meski demikian, Ibnu Taimiyah dalam Fataawaa Ibnu Taimiyyah mengatakan, semua pendapat soal jumlah rakaat sholat tarawih tersebut baik dan bagus.

Niat Sholat Tarawih 8 dan 11 Rakaat

Dalam shalat Tarawih, terdapat sejumlah perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat pelaksanannya. Ada yang berpendapat 20 rakaat, 36 rakaat, bahkan ada yang berpendapat 8 rakaat.

Sholat tarawih 8 rakaat merupakan durasi tersingkat yang dilakukan tanpa dilanjutkan dengan witir.

Sedangkan jika ditambah witir, sholat tarawih menjadi berjumlah 11 rakaat, 8 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat witir.

Dikutip dari Nu Online yang dilansir insertlive.com, Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam mengatakan shalat tarawih berjumlah 8 rakaat dalam kitab Fathul Qadir menuliskan:

????? ??????? ????????? ??????? ?????? ???????? ???????? ??????????? ??? ????????? ???????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ???????? ????????... ????????? ??????? ???????????? ????? ?????????? ?????????? ??????????? ?????????? ??? ???????

Artinya: "Sesungguhnya Qiyamul Lail di Bulan Ramadhan hukumnya sunnah, yaitu 11 rakaat dengan witir, secara berjamaah. Hal itu dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu ditinggalkannya karena ada uzur... Dan zahir pendapat masyayikh bahwa sunnahnya 20 rakaat. Sedangkan, menurut dalil adalah apa yang kami katakan (8 rakaat tanpa witir)."

Sementara untuk niatnya, tidak ada perbedaan antara 20 rakaat, 36 rakaat, ataupun 8 rakaat.

Niat sholat tarawih sendiri adalah: Usholli sunnatat tarawihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.

Adapun bacaan Arab serta artinya adalah sebagai berikut:

???????? ??????? ?????????????? ???????????? ???????????? ??????????? ????? ????????

Bacaan Arab-latin: Usholli sunnatat tarawihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat sholat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.

Tata Cara Sholat Tarawih 8 Rakaat Tanpa Witir

Seperti dijelaskan di atas, sholat tarawih 8 rakaat adalah durasi terpendek yang bisa umat Muslim kerjakan. Berikut tata acara salat tarawih 8 rakat

Membaca niat sholat tarawih

Takbiratul ihram

Baca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah

Lanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek Al Quran

Rukuk

Iktidal

Sujud pertama

Duduk di antara dua sujud

Sujud kedua

Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama

Salam pada rakaat kedua

Ulangi gerakan yang sama hingga tiga kali atau 8 rakaat

Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai sholat tarawih.

Tata Cara Sholat Tarawih 11 Rakaat Dilanjut Witir

Tata cara sholat tarawih 11 rakaat pada dasarnya sama dengan 8 rakaat. Namun, untuk tiga rakaat terakhir ditambah dengan witir.

Berikut tata cara sholat tarawih 11 rakaat dilanjut witir:

 

Usai mengerjakan sholat tarawih 8 rakaat, kemudian bangkit lagi dengan sholat witir 3 rakaat

Membaca niat

Takbiratul Ihram

Membaca surat Al-Fatihah

Membaca surat pendek

Rukuk

Iktidal (membaca doa qunut pada rakaat terakhir)

Sujud

Takhiyat akhir

Salam.

Doa Setelah Sholat Tarawih

Doa sholat tarawih biasanya dibacakan setelah melaksanakan sholat tarawih.

Doa sholat tarawih disebut juga sebagai doa kamilin.

Berikut bacaan doa sholat tarawih:

 

??????????? ?????????? ?????????????? ???????????? ??????????????? ???????????? ????????????? ???????????? ????????????? ???????????? ??????? ???????? ???????????? ???????????? ?????????? ???????????? ???????????????? ?????? ????????? ????????????? ????? ?????????? ???????????? ????? ??????????? ???????????? ?????????????? ?????????? ??????????????? ???????????? ??????? ?????????? ???????????? ???????? ??????? ????????? ?????? ????? ???????? ????????? ?????? ???????????? ???????????? ??????? ????????? ??????????? ??????? ?????????? ???????????? ?????? ???????? ?????????? ??????? ???????? ???????????? ???????????? ???????????????? ???????????????? ?????? ???????? ?????????????? ??????????? ???????????????? ?????? ??????? ?????????? ?????????? ?????? ?????? ???????? ???????? ???????????? ??????????? ?????????????? ???????? ????? ???????? ???? ?????????? ?????????? ?????????? ???? ?????????????? ?????????????????? ?????????????? ???????????????? ???????? ???????? ?????????? ?????? ????????? ???? ????? ??????? ??????? ?????????? ??????????? ?????????? ??? ?????? ???????? ????????? ????????????? ?????????????? ???? ???????????? ?????????????????? ????? ??????????? ???? ?????????????? ?????????????????? ???????? ????? ????? ?????????? ????????? ??????? ?????????? ????????????? ???????????? ??? ???????? ??????????????? ??????????? ??????? ????? ??????????????

 

Bacaan Arab-latin: Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn.

 

Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam.

Hukum Sholat Tarawih 8 Rakaat

Perbedaan pendapat beberapa ulama mengenai jumlah rakaat sholat tarawih sudah terjadi sejak zaman dulu.

 

Ada yang mengatakan 8 rakaat dan ada juga yang mengatakan 20 rakaat. Kedua kelompok tersebut sama-sama mempunyai alasan dan landasan dalil yang kuat.

Kelompok ulama yang mengatakan jumlah shalat tarawih 8 rakaat berlandaskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah:

???? ????? ???????? ???? ?????? ??????????? ??????? ?????? ????????? - ??? ???? ???? -: ?????? ??????? ??????? ??????? ??????? -?????? ??????? ???????? ?????????- ??? ?????????? ???????: ??? ????? ??????? ??? ????????? ????? ???????? ????? ??????? ???????? ????????? ???????? ???????? ????????? ????? ???????? ???? ??????????? ????????????? ????? ????????? ????? ???????? ???? ??????????? ????????????? ????? ???????? ????????. ????????: ??? ??????? ??????? ??????? ?????? ???? ???????? ?????: ??????? ??????? ????? ??????? ???????. (???? ???????: 7 / 134? ???: 1874).

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah r.a: "Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?" Aisyah menjawab,"Beliau tak menambah pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: shalat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas shalat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan shalat witir? Beliau menjawab: "mataku tidur, tapi hatiku tidak". (Shahih al-Bukhari, juz: 7, hal: 134, no: 1874).

Sedangkan kelompok berpendapat bahwa jumlah shalat tarawih adalah 20 rakaat berlandaskan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Yazid bin Khushoifah dari al-Saib bin Yazid:

???? ??????? ???? ?????????? ???? ?????????? ???? ??????? ????? : ??????? ?????????? ????? ?????? ?????? ???? ??????????? ?????? ??????? ?????? ??? ?????? ????????? ??????????? ???????? - ????? - ????????? ??????????? ????????????? ????????? ?????????????? ????? ??????????? ??? ?????? ????????? ???? ???????? ?????? ??????? ?????? ???? ??????? ??????????. ????? ??????? (2 / 496) ????? ?????? ?? ??????? ???????? ?? ??? ?????? ???????? ????. (????? ?????? ??? ???? ?????? ????? ??? ????? ???: 1 / 79).

Artinya: Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-Sa'ib bin Yazid, beliau berkata: "Para Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah malam) di bulan Ramadlan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri". (HR. Al Baihaqi (2/496), dan dinilai sahih Imam Nawawi dalam kitab Majmu, Imam Zaila'i dalam kitab Nasb al-Rayah, dan mayoritas ulama. (Nuruddin Iter, I'lam al-Anam Syarh Bulugh al-Maram: juz: 1, hal: 79).

 

Meski ada perbedaan pendapat, jumlah tersebut sama-sama sah dilakukan. Rasulullah saw. juga pada dasarnya tidak membatasi jumlah tertentu dalam melaksanakan sholat tarawih.***